Dear Diary Umi Saryza

dear diary,sesungguhnya, aku sayang sama mereka, dan ingin berbagi dalam suka dan duka, naum mengapa mereka malah memaki dan mEncibir, biarlah niatku hanya kita yang tahu

Umi Saryza

melalui seluler

Ya Alloh Kuatkanlah Aku...

Suatu ketika pernah ku berfikir untuk lari dari semua beban yang semakin menghimpitku
Namun lariku tak sekencang angin yang menerbangkan coba itu hingga kembali ke pundakku
Pernah ku berfikir untuk pura tak acuh atas berita yang mengusik fikirku
Namun akhirnya aku kembali terpekur dengan hal-hal yang lebih menyita energiku

Suatu ketika ku coba untuk menengok ke arah yang lebih lapang ternyata masih banyak coretan peta yang harus aku tempuh ke depan
Pernah ku coba untuk membelokkan arah peta itu
Namun tak urung aku kembali ke arah jalan dimana aku mulai merubahnya
Ketika aku semakin letih untuk mencari sisa-sisa pengharapan, mengais sedikit kesempatan yang mungkin masih bisa aku turutkan hingga akhirnya berputus dari segala kemungkinan
Saat itulah aku temukan Engkau yang tak pernah letih memberiku ujian untukku bisa menjadi kuat
Engkau berikan aku teman yang dengannya aku peroleh sedikit ketenangan
Walaupun terkadang aku mengecewakan mereka yang telah begitu baik mau menerima manusia yang penuh kekurangan seperti hambaMu ini

Jika ku masih diberi pengharapan, aku ingin berikan sedikit penghargaan bagi mereka yang memberiku kekuatan hingga ku tetap tersenyum dengan segala pemberian Tuhan(Allah SWT)

Sendiriku Dalam Hati Yang Merindu...

Saat aku teringat
Aku tak mampu melihat
Saat aku melamun
Aku tertegun

Bagai sendiri dalam alam

Saat kau terbenam
Mencoba masuk dalam hatimu
Melewati hari-hari kelabu

Jiwa yang layu
Terkoyak dalam kalbu
Lupa segala ucapan
Berbekas dalam sebuah ingatan

Semua pasir terkikis
Padamu jiwaku teriris
Hatiku hanyut dalam senyuman
Kau ada disetiap lamunan

Belai senyuman
Manis, manis menawan
Tersenyum dan tertawa
Membawa aku kepada yang tercinta

Wahai angin malam
Sampaikan salamku
Teruntuk dia yang ku rindu
Melepaskan beban dihatiku....

Harus Bagaimana..??

Seperti malam ini gelap bintang hilang ditelan awan kelabu
aku terduduk, terngadah....
kepalaku merasakan beban yang sangat berat malam ini
aku tak tau harus bagaimana lagi
Ya Alloh bantu hambamu ini
biarkan aku menuju jalanMu...

Dan Aku pun Bingung...

Semakin aku mengerti, semakin aku nggak ngerti

Semakin aku tahu, semakin aku nggak tahu

Semakin aku mecoba, semakin aku nggak berhasil

Semakin aku mencari, semakin aku nggak temui

Semakin aku melupakan, semakin aku terbayangi

Semakin aku menjauh, semakin aku terdekati

Semakin aku benci, semakin aku menyayangi

Semakin aku ndak perduli, semakin pula aku perduli


Aarrgghh…...