Ketika berdiskusi tentang sejarah Alquran
Sesekali canda kita membahana
Pertanda suasana semakin akrab
Kepribadianmu tenang, Senyummu teduh,
Matamu sejuk, seanggun embun di pucuk daun
Untaian madah kalam Ilahi sesekali engkau alunkan
Menyejuk kegersangan jiwa kami murid-muridmu ...
Kini padam sudah cahaya bibirmu
Merdu alunan suaramu tak kudengar lagi ...
Engkau telah pergi membawa kalam Ilahi di dadamu
Selamat jalan, sang guru...
Maafkan, sebab aku tak bisa menatap wajahmu di pintu kepergian...
Maafkan jika aku tak bisa memikulmu menuju pembaringan
Hanya doa yang sanggup kumohonkan
Allah pasti memenuhi janji-Nya untukmu
Memasukkan engkau dalam jannah
hamba-Nya yang dijanjikan....
Ya, Allah. Terimalah guruku sebagai hamba yang Engkau rindu
Perkenankan ia meneguk kenikmatan barzah sebagai kekasih...
Engkau maha tahu
Jadikanlah barzahnya jalan menuju surga-Mu
Tutuplah baginya lobang gelap menuju neraka-Mu
Amin, ya rabbal alamin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar