Mi instan. Siapa yang tahan godaannya? Meski dengan bumbu sederhana, aromanya yang menggugah selera terlalu sayang untuk dilewatkan. Kelebihan lain makanan ini: praktis dan mudah didapatkan di mana pun.
Tak jarang kita juga mengandalkannya saat lapar melanda. Cek,
berapa banyak persediaan mi instan yang Anda punya. Padahal mi ini tak
selamanya bersahabat dengan tubuh. Terutama bagi anak dalam masa
pertumbuhan, mi instan malah disebut sebagai penghambat penyerapan
nutrisi dari makanan lain.
Tak hanya itu, mi instan juga tak mampu menggantikan nutrisi yang
dibutihkan tubuh. Hanya memberi rasa kenyang saja. Terlau banyak
mengonsumi makanan cepat saji ini juga memunculkan hipertensi dan
kerusakan ginjal. Ini karenakandungan garamnya yang tinggi. Apa lagi
efek buruk mi instan?
Menggangu metabolisme
Konsumsi mi instan dalam jangka panjang disebut mengganggu
metabolisme tubuh. Ini terjadi karena akumulasi zat-zat kimia seperti
pewarna makanan dan pengawet mi instan. Misalnya kandungan propilen glikol,
formula yang berfungsi sebagai pengawet, antimikroba untuk menahan
lembab, yang mudah diserap tubuh. Akumulasi ini yang dapat melemahkan
sistem kekebalan tubuh.
Sembelit
Mi instan memang mengandung karbohidrat, namun juga rendah nutrisi
dan serat yang dapat mengganggu sistem pencernaan. Konsumsi mi instan
juga dapat mengakibatkan perut kembung dan sembelit.
Obesitas
Dilansir laman Boldsky, mi instan mengandung karbohidrat
dengan kadar gula tinggi penyebab obesitas. Tak hanya itu, mi instan
juga mengandung sejumlah lemak dan natrium yang menyebabkan tubuh
resistem pada penyerapan air.
Alergi
Bukan rahasia kalau mi instan mengandung monosodium glutamate
(MSG). Kandungan inilah yang menyebabkan Anda kecanduan. Kandungan MSG
tinggi juga mengakibatkan nyeri di bagian dada, munculnya kemerahan di
areal wajah, dan sakit kepala.
Sumber : http://life.viva.co.id/news/read/419194-mi-instan--praktis-namun-mengkhawatirkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar