Mohon doa
dan dukungannya……. diantara beberapa kegiatan dan persiapan lain
dilapangan, RPG juga sedang mengupayakan untuk pelaksanaan operasi pada
seorang anak berusia 2 tahun (warga kecamatan banyuresmi) yang menderita
hidrosepalus, semoga segala sesuatunya berjalan dengan lancar dan
mendapat jalan serta hasil terbaik bagi anak ini.
Mengenal Hidrosepalus (Hydrocephalus)
Kita mengenal “Hydrocephalus” sebagai suatu kelainan yang biasanya terjadi pada bayi, dan ditandai dengan membesarnya kepala melebihi ukuran normal. Namun apa sebenarnya hydrocephalus dan bagaimana penanganannya ?
Kita mengenal “Hydrocephalus” sebagai suatu kelainan yang biasanya terjadi pada bayi, dan ditandai dengan membesarnya kepala melebihi ukuran normal. Namun apa sebenarnya hydrocephalus dan bagaimana penanganannya ?
Dalam keadaan normal, tubuh memproduksi
cairan otak (Cairan Serebro Spinal = CSS) dalam jumlah tertentu, untuk
kemudian didistribusikan dalam ruang-ruang ventrikel otak, sampai
akhirnya diserap kembali. Dalam keadaan dimana terdapat
ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan kembali, terjadi
penumpukan cairan otak di ventrikel. Kondisi inilah yang dalam istilah
medis dikenal sebagai “hydrocephalus”.
Meskipun banyak ditemukan pada bayi dan
anak, sebenarnya hydrocephalus juga bisa terjadi pada dewasa. Hanya
saja, pada bayi gejala klinisnya tampak lebih jelas, sehingga lebih
mudah dideteksi dan didiagnosis. Hal ini dikarenakan pada bayi
ubun-ubunnya masih terbuka, sehingga adanya penumpukan cairan otak dapat
dikompensasi dengan melebarnya tulang-tulang tengkorak. Terlihat
pembesaran diameter kepala yang makin lama makin membesar seiring
bertambahnya tumpukan CSS. Sedangkan pada orang dewasa, tulang tengkorak
tidak lagi mampu melebar. Akibatnya berapapun banyaknya CSS yang
tertumpuk, takkan mampu menambah besar diameter kepala.
Berdasarkan waktu terjadinya, dikenal
hydrocephalus congenital dan didapat (acquired). Congenital berarti
hydrocephalus terjadi karena proses patologis sejak bayi berada dalam
kandungan. Bayi lahir dengan diameter kepala yang lebih besar dari
normal (disproporsi craniofacial). Kondisi ini seringkali menimbulkan
persalinan yang macet akibat sulitnya kepala bayi melewati jalan lahir.
Tidak jarang bayi akhirnya harus dilahirkan dengan Sectio Caesaria.
Acquired berarti hydrocephalus terjadi
pasca kelahiran, baik pada masa bayi, kanak-kanak maupun dewasa.
Penyebabnya antara lain infeksi atau Inflamasi yang mengenai otak dan
jaringan sekitarnya termasuk selaput pembungkus otak (meninges).
Penyebab lain adalah tumor, perdarahan otak, maupun obstruksi
(bendungan) vena.
Baik Congenital maupun acquired,
memberikan tanda dan gejala yang sama. Hanya waktu timbulnya saja yang
berbeda. Hydrocephalus pada bayi lebih mudah dikenali. Tampak lingkar
fronto-occipital (lingkar kepala) yang meningkat abnormal. Ukuran kepala
bayi yang melebihi normal ini mengakibatkan kulit kepala tampak licin,
tegang, dan pembuluh-pembuluh darah di kulit kepala tampak lebih jelas
(prominent). Pada kedua mata tampak seperti gambaran matahari tenggelam
(“Sunset phenomenon”). Penumpukan cairan yang terus menerus, mendesak
kompartemen otak sehingga tekanan intracranial meningkat, ditandai
munculnya keluhan mual-muntah,pusing sampai kejang. Diatas semuanya,
bayi dengan hydrocephalus terganggu proses tumbuh kembangnya karena
proses perjalanan penyakitnya, maupun karena asupan gizi yang berkurang.
Pada penderita dewasa tanda klinis tidak
sejelas pada bayi. Patokan yang digunakan adalah tanda-tanda kenaikan
tekanan intracranial. Untuk membantu penegakan diagnosis, dapat
dilakukan pemeriksaan penunjang radiologis dan laboratoris. Baik pada
penderita bayi maupun dewasa, pemeriksaan radiologis yang menjadi gold
standard adalah CT SCAN. Sedangkan pemeriksaan laboratoris meliputi
pemeriksaan darah dan CSS untuk mendeteksi adanya infeksi.
Setelah diagnosis hydrocephalus tegak,
tindakan harus diambil sesegera mungkin, sebab bila dibiarkan dapat
mengakibatkan kerusakan otak yang permanent. Pada prinsipnya terapi
hydrocephalus ditujukan untuk memperlancar drainage (aliran pembuangan)
CSS melalui prosedur pembedahan. Tujuan drainage adalah untuk
mengalirkan CSS ke ruang lain dan untuk menurunkan tekanan intracranial.
Dikenal beberapa metode drainage, antara lain external ventricular
drainage, dimana CSS dikeluarkan dari intracranial melalui suatu lubang.
Metode lainnya adalah shunting, ialah mengalirkan CSS ke ruangan lain
melalui suatu selang yang menghubungkan ventrikel otak dengan organ
tubuh lain. Dikenal Ventrikulo-peritoneal Shunt, yaitu pengaliran CSS
dari ventrikel otak ke peritoneum di rongga abdomen, ada pula shunting
dari ventrikel otak ke atrium jantung (Ventrikulo-atrial shunt).
(Sumber Mengenal Hidrosepalus: http://askep-kesehatan.blogspot.com/2008/10/mengenal-hidrosepalus-hydrocephalus.html)
Salurkan Bantuan Anda ke:
-
Alamat Sekretariat
Jl. CImanuk No. 60
Garut . Tlp. 0262-2247406 -
NO REKENING REREONGAN PEDULI GARUT.
BANK BRI: 0025-01-007247-53-
a/n REREONGAN PEDULI GARUT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar